Friday, October 28, 2016

Penelitian Kualitatif dalam IPS (Reaserch)

  1. Gerakan pembaharuan rekonstruksi epistimologi IPS.
  2. Lebih melekatkan pada pemaknaan yang mendalam lewat studi untuk memperoleh pemaknaan yang hakiki.
  3. Lebih menekankan pada pemaknaan oleh karena itu peneliti harus sebagai instrument. 
  4. Intrumen penelitian dalam arti manusia sebagai instrument, sedangkan hal-hal lain yg dapat mengganggu peran tersebut harus dihindari, akan tetapi hal-hal yang bisa memperkokok peran sebagai instrument digunakan sebagai alat penunjang. 
  5. Dalam penelitian kualitatif problem bukan sebagai problem peneliti, oleh karena itu perlu kepakaran.
  6. Penelitian kualitatif adalah kepekaran, subjektifitas kepakaran, kadar kepakaran, serta pengalaman kepakaran, maka akan menentukan proses penelitian dengan demikian waktu dan biaya akan ditentukan oleh kepakaran tersebut. 
  7. Analisis data dilakukan dengan seluruh kekuatan kepakaran untuk menemukan makna kebenaran alamiah yang diyakini oleh si peneliti dan dipahami oleh masyarakat akademik dalam bidangnya.
  8. Situs penelitian tidak sebatas lokasi penelitian, akan tetapi situs penelitian merupakan situs penelitian yang menjadi subjek penelitian untuk memecahkan masalah penelitian.
  9. Interview dilakukan dengan menggunakan prinsip berdialog berdiskusi untuk memecahkan masalah penelitian.
  10. Situs penelitian terdiri dari manusia, masyarakat, lingkungan masyarakat dimana terjadinya peristiwa kasus tersebut.
  11. Penelitian kualitatif menekankan substansi, tidak terikat formality akan tetapi untuk menentukan makna 
  12. Studi Dokumentasi, wawancara, partisipasi dan observasi adalah unggulan teknik penelitian kualitatif akan tetapi semuanya diarakhan tidak sekedar untuk pengumpulan data akan tetapi sebagai pemaknaan sehingga dapat dikonstruksikan kebenarannya. 
  13. Penelitian kualitatif, proposal bersifat terbuka jauh dari penelitian, proposal yang disempurkan berdasarkan studi di lapangan yang di tuliskan kembali dalam laporan penelitian bab satu dan bab-bab yang lain. 
  14. Penelitian kualitatif yang bersifat fenomelalogis menggunakan fakta-fakta factual, dapat berupa kejadian, kasus kemudian dipelajari melaui penelitian dibalik kreatifitas itu sehingga terunggkap rahasia dengan kepakaan akhirnya dapat menyimpulkan hasil penelitian.
  15. Kualitatif tidak beranjak kepada satu teori tetapi untuk mengkonstruksi teori, teori dalam arti tidak melupakan grandteory akan tetapi yang dirumuskan dalam kebenaran dalam proses penelitian, bahwa kebenaran itu teruji sebagai pemecah masalah, sehingga kebenaran itu bersifat kontekstual.
  16. Hipotess tak berbatas dan hipoesis sebagai alat berfikir untuk terus secara berkelanjutan sampai akhir dalam mencari kebenatran yang hakiki (makna alamiah). 
  17. Penelitian kualitatif berdasarkan anti positifistik sehingga lebih menghormati neopositifistik sehingga lebih mengantarkan pada studi ilmiah, metafisika seperti agama, humaniora, disamping teknologi dan filsafat.
  18. Peneliti kualitatif memiliki keilmuan yang kokoh, kuat sehingga menghasilkan interaksi antara peneliti dan promoter sebagai partner penelitian. 
  19. Penelitian kualitatif berbasis pada kasus yang aktual.
  20. Dalam penelitian kualitatif tidak ada generalisasi yang berkaitan dengan pahan linier penelitian oleh karena itu penelitian kualitatif melahirkan simpulan dan rekomendasi yang sangat rinci sehingga bisa ditransfer dari orang lain dibalik kesimpulan dan rekomendasi tersebut.
source :
Al Muhtar, Suwarma., Strategi Pembelajaran IPS, Bandung : UPI.
Affifudin. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Bogdan, Robert C. & Sari Knopp Biklen. (1982). Riset Kualitatif untuk Pendidikan, Boston: Allyn and bacon, Inc.

0 komentar:

Post a Comment

 

Pilar Wawasan Copyright © 2016